Setelah target semifinal gagal di capai, Luis Milla memutuskan pulang sejenak ke negaranya Spanyol sembari menunggu kesepakatan terbaru dengan PSSI terkait kontraknya yang sejatinya akan berakhir setelah Asian Games 2018.
Namun tarik ulur dan kurangnya inisiatif dari federasi tanah air membuat kerjasama dengan mantan pelatih Spanyol junior urung di perpanjang, publik pun dibuat bingung dengan apa yang telah terjadi sebab awalnya ketua PSSI Edy Rahmayadi telah menegaskan akan tetap memakai jasa Luis Milla.
Setelah Luis Milla memposting pesan di media sosial, yang mengindikasikan kurangnya profesionalisme dan pemutusan kontrak secara sepihak, maka publik pun langsung menyalahkan PSSI.
Tapi apakah PSSI memang melakukan kesalahan?.
Tak lama setelah kepastian nasib Luis Milla, PSSI segera mengumumkan Bima Sakti sebagai juru taktik Garuda yang tugaskan memimpin tim merah putih di ajang yang bikin penasaran Piala AFF 2018,
Dan pertanyaan muncul, kenapa Bima Sakti yang notabene belum punya pengalaman sebagai pelatih kepala, kenapa bukan yang lain?.
Jawabannya mungkin seperti ini, Luis Milla diputus kontrak bukan karena dia gagal memenuhi target, dan juga bukan karena PSSI tidak puas dengan kinerjanya, tetapi bisa saja karena ada hal lain yang tidak bisa disepakati, dan yang paling menguatkan dugaan mungkin karena besarnya tuntutan gaji pelatih Spanyol, seperti kita tau bayaran yang diterima Milla bahkan lebih besar dari beberapa pelatih yang beraksi di Piala Dunia 2018 lalu.
Pertimbangan lain adalah, setelah AFF 2018, Indonesia tidak punya agenda lagi hingga Sea Games 2019 dan itu masih sangat lama, dan tidak mungkin mempekerjakan pelatih mahal hanya untuk 2 turnamen yang berjauhan tanpa ada pertandingan penting si sela-sela seperti kualifikasi piala dunia & piala Asia.
PSSI sejatinya masih ingin memakai jasa Luis Milla tapi tidak mampu membayar gajinya, lalu dengan cerdik dan sedikit licik mereka menunjuk Bima Sakti yang merupakan asisten yang telah punya pengalaman bekerjasama dan sedikit banyak faham dengan cara kepelatihan Milla.
Pemilihan pemain yang sebagian besar merupakan anggota tim yang bermain di Asian Games, secara detail Bima tidak memanggil Egy, Andik dan Irfan Bachdim karena mereka jarang bermain dibawah Milla, dan Bagas Adi yang kurang menit bermain di Arema tetap dipanggil sebab bek Muda ini adalah pilar timnas u23 yang pastinya sudah faham luar kepala dengan cara bermain Milla dan Bima Sakti, dengan demikian sangat jelas bahwa Bima tidak akan merubah apapun, PSSI masih tetap ingin memakai gaya sepakbola, formasi tim dan juga materi pemain yang dibentuk oleh Milla.
Dengan kata lain, kita telah "tertipu" karena PSSI tetap "memakai" jasa Luis Milla dengan paket hemat dalam diri Bima Sakti.
SUMBER
Ulasan di adalah asumsi pribadi penulis, setiap orang punya pandangan dan pandangan setiap orang tidak selalu sama, itu adalah perbedaan dan semoga perbedaan itu tidak berlaku saat memberi mendukung untuk timnas mencapai prestasi terbaik di AFF 2018.
Bagaimana cerdik kan PSSI?.SUMBER