Soal kasus kritikan dari beragam tokoh pengamat sepakbola Indonesia terhadapnya menuai banyak reaksi, termasuk saat sosok legenda Persija Jakarta yaitu Anjas Asmara turut mengomentari soal penampilan Febri Hariyadi ketika itu.
Bahkan pesan sang Legenda sepak bola Persija Jakarta itu terasa lebih pedas dan bisa saja sebenarnya meruntuhkan mental bermain seorang Febri Hariyadi. Dalam ungkapannya terhadap Febri mempertanyakan soal penampilan dia ketika dilapangan yang menurutnya tak karuan dan seperti sedang mabuk.
Namun, tahukah anda bahwa kritikan Anjas asmara kepada Febri ini seolah-olah dia lupa bahwa dia juga pernah mengalami masa-masa terburuk dalam kariernya sebagai seorang pemain sepak bola. Ketika itu pada saat langkah Indonesia menuju Olimpiade Montreal harus kandas karena kegagalannya.
Seperti dikutip dari panditfootball (23/8/2018) ketika itu ada 120 ribu penonton memadati Stadion Gelora bung Karno untuk menyaksikan pertandingan penentuan antara Indonesia melawan Korea Utara. Bahkan sempat dikabarkan juga sampai menyentuh lintasan atletik saking membludaknya.
Ketika itu pertandingan berjalan cukup berimbang, dan dalam keadaaan skor imbang tanpa gol memaksa wasit harus memberikan babak adu tendangan penalti di mana pada saat itu terpilih lah lima penendang untuk Indonesia, mereka tersebut adalah kapten Iswadi Idris, Junaedi Abdillah, Waskito, Oyong Liza, dan Anjas Asmara.
Nama Anjas Asmara sontak mendapatkan sorotan setelah kegagalan dia dalam mengeksekusi tendangan penaltinya, bahkan dalam keadaan saat itu skor adalah 3-2 dalam kemenangan Indonesia, namun setelah kegagalan Anjas membuat skor bisa disamakan lalu dibalikkan oleh Korea Utara saat itu menjadi 5-4 setelah Ronny Paslah gagal menghalau tendangan Hong Song Nam.