Iran - Masyarakat Iran gempar, terkejut, kecewa dan bertanya-tanya, bagaimana bisa Timnas Iran U-16 sampai menderita kekalahan dari Indonesia U-16? Padahal jika dilihat dari ranking FIFA, sepakbola diantara kedua Negara berbeda sangat jauh.
Bak bumi dan langit, perbedaan kasta antara kedua Negara terasa tidak mungkin. Iran, berdiri kokoh di posisi 33, sementara Indonesia masih tertahan di peringkat 164. Belum lagi, Iran pernah menjadi juara pada turnament ini tahun 2008 silam, dan berstatus sebagai runner-up untuk edisi sebelumnya.
Statistik-statistik itulah yang membuat masyarakat Iran gempar, dimana kekalahan ini menjadi sejarah buruk yang harus mereka terima. Dan akan dipelajari supaya tidak terulang lagi di kemudian hari.
Saking gemparnya, media Iran tehrantimes.com (21/9/2018) sampai melakukan kesalahan fatal saat memberitakan hasil akhir dalam laga yang dihelat di Bukit Jalil National Stadium, Malaysia pada 21 September 2018 kemarin.
Media tersebut menuliskan bahwa: "Amiruddin Bagus Kahfi opened the scoring for the Indonesian team just four minutes into the match. He completed his brace in the injury time after dribbling past several Iranian defenders."
Jika kita artikan kedalam Bahasa Indonesia, maka artinya menjadi: "Amiruddin Bagus Kahfi membuka skor untuk tim Indonesia hanya empat menit memasuki pertandingan. Dia menyelesaikan bracenya di masa injury setelah menggiring bola melewati beberapa pemain bertahan Iran."
Media Iran itu mengira jika Amiruddin Bagus Kahfi Alfikri yang mencatatkan dua gol dalam laga ini. Padahal, yang mencetak gol adalah sang adik Bagus (4') dan sang kakak Bagas (90+1').