Prabowo Subianto melakukan kampanye terbuka pertamanya di Manado pada hari Minggu (24/3/2019). Ada alasan khusus, sebab di kota itulah sang ibunda dilahirkan. Jadi capres 02 itu meminta restu serta mengajak masyarakat agar dalam pilpres mendatang memilih dirinya yang memiliki darah Minahasa.
Kampanyenya di lapangan Ketang Baru dihadiri massa pendukung yang tampak tumpah ruah memadati lokasi. Nah, di tengah lautan manusia itulah Prabowo mengutarakan janji-janji kampanye dimana salah satunya sangat sulit untuk ditepati, yakni menghapuskan korupsi.
"Kita harus hentikan korupsi ini, saya bertekad untuk menghentikan korupsi di bumi Indonesia," begitu ujarnya seperti dikutip dari okezone.com (24/3/2019).
Berbicara pemberantasan korupsi tentu butuh gagasan yang solutif. Menurut Prabowo salah satu caranya adalah dengan meminta para pejabat untuk bersumpah.
"Saya akan minta mereka untuk bersumpah, untuk tanda tangan bahwa mereka tidak akan memperkaya diri atau keluarganya selama menjabat sebagai pejabat negara di republik Indonesia ini, kalau mereka tidak bersedia, saya tidak akan pilih mereka sebagai pejabat di pemerintah saya," begitu lanjut Prabowo.
Bukan hal baru ya, karena sumpah jabatan sudah lazim dan wajib dilakukan sejak era presiden-presiden terdahulu dalam pelantikan pejabat negara. Namun kenyataannya nggak terlalu ngefek.
Korupsi adalah masalah moral akut dan lemahnya sistem pengawasan, bukan semata karena pejabat-pejabat kurang makmur dan lain sebagainya. Sebab secara naluri manusia memiliki nafsu yang tak pernah puas akan sesuatu, termasuk menimbun harta kekayaan.
Transparansi penyelenggaraan negara ke publik dirasa lebih efektif untuk mencegah seseorang terjerumus dalam pusaran korupsi. Apapun yang bermasalah jangan sampai ditutup-tutupi, termasuk mereka-mereka yang mencoba nakal dan melakukan korupsi walaupun hanya kecil-kecilan.