Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin mendapat sambutan kurang elok di Pamekasan Madura, Jawa Timur.
Ma’ruf dihadang ratusan massa pendukung capres nomor urut 02 Prabowo Subianto di Desa Jambringin, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Senin sore (1/4/2019).
Saat itu, Ma’ruf hendak berziarah ke makam leluhurnya di Desa Jambringin. Ia juga ingin menghadiri acara haul di tempat tersebut.
Namun sebelum tiba di tujuan, rombongan Ma’ruf Amin justru dihadang ratusan pendukung Prabowo. Mereka berdiri di sisi kiri dan kanan jalan menunggu kedatangan Ma’ruf Amin.
Para pendukung Prabowo itu berteriak ‘Prabowo, Prabowo, Prabowo’. Mereka juga membentangkan poster bergambar Prabowo-Sandiaga Uno.
Saat Ma’ruf Amin dan rombongannya melintas, teriakan massa pendukung Prabowo semakin keras. Mereka juga mengacungkan dua jari ke arah rombongan Ma’ruf Amin.
Massa pendukung Prabowo sempat bersitegang dengan aparat kepolisian yang hendak menghalau mereka dari jalan. Polisi dan massa sempat terlibat aksi saling dorong. Beruntung, insiden itu tak berlangsung lama.
Sebelum ke Desa Jambringin, Ma’ruf Amin terlebih dahulu melakukan kampanye dan doa bersama di Gor A Yani, Jalan Urip Sumoharjo Kota Sumenep.
Dalam orasinya Ma’ruf Amin menyampaikan kepada masyarakat agar tetap kondusif pada 17 April mendatang.
Menurut Ma’ruf Amin, 17 April merupakan hari pemungutan suara, bukan perang badar.
Menurtu dia, belakangan ini banyak kabar bohong disebar. Kebohongan tersebut, kata dia, menyatakan pemilu tahun ini adalah perang.
“Berbeda pilihan, sesuatu hal yang wajar. Tapi, jangan sampai bermusuhan karena beda pilihan. Kita harus tetap saling menghormati satu sama lainnya, ini hanya pilpres bukan perang,” kata suami Wury Estu Handayani itu.
Mantan Ra’is Aam PBNU itu mengatakan, masyarakat Sumenep jangan sampai mudah dihasut oleh kabar-kabar bohong atau hoaks yang beredar.
“Tetap satu pilihan, satu komando bersama kiai dan santri,” imbuh ulama kelahiran Banten itu, seperti dilansir Radar Madura, Selasa (2/4).
Pria berusia 76 tahun itu menambahkan, dirinya juga mempunyai darah Madura. Ia menyatakan bahwa orang Madura adalah saudaranya.
“Kaule nika oreng madura, Sampean taretanna kaule. (Saya ini orang Madura, kalian adalah saudara saya). Masak saudara sendiri tidak mau memilih saudaranya,” kelakar Ma’ruf.
Selain itu juga, KH Ma’ruf Amin juga menginginkan raihan suaranya di Sumenep sebanyak 80 persen.
“Pak Jokowi sudah melakukan banyak hal untuk negeri ini. Ada Indonesia Sehat, Indonesia Pintar akan dilanjutkan ke jenjang perkuliahan,” tukasnya.