Mantan Kepala Staf Kostrad ABRI, Mayjen (Purn) Kivlan Zen menantang Menkopolhukam berdebat di televisi terkait dalam kerusuhan Mei 1998. Dengan debat terbuka, kata Kivlan, masyarakat akan mengetahui argumen siapa yang paling rasional.
“Sumpah pocong itu terminologi setan, bukan hukum. Saya mau buktikan itu dilakukan melalui debat dan pengadilan. Berani nggak Wiranto debat terbuka? Berani nggak dia debat di televisi? Kalau berani, saya siap. Saya kupas kulitnya dia di muka umum,” kata Kivlan.
Wiranto ‘menjawab’
Wiranto akhirnya menjawab tantangan debat Kivlan terkait siapa dalam kerusuhan Mei 1998 itu. Dia dengan tegas menolaknya.
“Sudah cukup saya komentari itu. Kita pemilu gini. Semua sedang konsentrasi ke bangsa, bukan urusan-urusan seperti ini,” kata Wiranto.
Menkopolhukam itu menegaskan, komentarnya terkait kerusuhan Mei 1998 sudah cukup, tak ada yang perlu ditambahkan lagi.
“Saya sudah jawab, cukup!” tegas singkat Wiranto.