Liga 1 Indonesia telah berhenti beberapa hari pasca jatuhnya korban jiwa di luar stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu, 23/9/2018. Dilansir dari twitter.com/TaretanDhibik (26/9/2018), PSSI menghentikan sementara Liga 1 mulai tanggal 25/9/2018 hingga waktu yang belum ditentukan. Keputusan itu diambil setelah PSSI melakukan Rapat Komite Eksekutif. Penghentian juga sebagai bentuk belasungkawa atas kepergian Haringga Sirla yang meninggal karena kekerasan yang dilakukan oknum Bobotoh.
Dengan penghentian sementara itu PSSI serta pihak-pihak terkait lebih fokus untuk melakukan investigasi dengan membentuk Tim Pencari Fakta. Hasil dari kerja TPF akan dijadikan salah satu dasar pengambilan keputusan terkait peristiwa buruk tersebut. Apakah Persib atau pihak lain pantas dihukum atau tidak. Atau ada solusi lain agar insiden itu bisa diselesaikan dengan adil dan bijaksana.
Meski begitu sejak peristiwa itu terjadi pihak Persiblah yang paling banyak disorot bahkan disalahkan. Ada warganet dan pemerhati sepakbola yang malah meminta hukuman berat untuk Persib, seperti diskor, diturunkan ke Liga 2 hingga dikurangi poinnya. Tak kurang ide pengurangan poin sempat dikemukakan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) yang CEO-nya dipimpin Ponaryo Astaman.
Dilansir dari instagram.com/mediokerfc/ (28/9/2018), APPI melalui Ponaryo mengusulan opsi sanksi dari tragedi GBLA, seperti bertanding di luar kandang tanpa penonton, atau pengurangan poin.
Namun usulan itu terkesan tendensius terhadap Persib yang saat ini memimpin klasemen dengan jarak cukup jauh dari para pesaing terdekatnya. Terlebih saat APPI berkumpul, tak ada perwakilan dari pemain Persib justru yang banyak adalah pemain Persija seperti Bepe, Ramdhani dan Andritany.
Para pendukung Persib pun ramai melawan ususulan itu di dunia maya. Bahkan menilai APPI yang notabene pemain bola profesional justru tak tahu aturan FIFA.
Seperti kata akun instagram.com/bungsatriani/ (28/9/2018), menimpali, "Pemain sepakbola tapi tak tahu aturan FIFA. Hadeuh puyeng aku."
Menurut warganet berakun instagram.com/mediokerfc/, berdasarkan Statuta FIFA, pengurangan poin dapat dijatuhkan pada sebuah klub apabila melakukan hal-hal seperti terbukti menyuap wasit, melakukan pengaturan skor atau bisa juga karena klub tidak memenuhi kewajibannya membayar gaji pemain.
Jadi pengurangan poin akibat ada keributan dan jatuhnya korban di luar stadion apalagi waktunya sebelum pertandingan dan sebelumnya telah diperingatkan agar suporter Persija tidak pergi ke GBLA, sangat tak cocok dengan aturan FIFA dan konon juga tak ada di regulasi Liga 1 musim 2018.*