Sudah jatuh tertimpa tangga. Begitulah situasi yang dialami Persib Bandung saat ini. Selain takluk 0-1 dari tuan rumah PSM Makassar, Maung Bandung juga lagi-lagi harus kehilangan satu pilar utamanya, setelah Jonathan Bauman mendapat kartu merah pada laga yang digelar di Stadion Mattoangin, Rabu (24/10) petang WITA itu.
Pelatih Maung Bandung, Roberto Mario Carlos Gomez, kembali melontarkan kekecewaannya melihat kondisi persepakbolaan tanah air seusai laga kontra Juku Eja. Eks asisten pelatih Inter Milan itu memang sudah sejak beberapa bulan lalu mencium gelagat tak beres di federasi sepakbola Indonesia atau PSSI.
Menurutnya, kala itu, ada pihak-pihak tertentu yang ingin melihat Persib jatuh dengan cara tak wajar. Seiring waktu berjalan, dugaan Gomez terbukti sedikit demi sedikit mulai mengarah kepada kebenaran.
"Karena kita ingin menjadi juara tapi di empat pertandingan kita hanya dapat satu poin. kita tidak bisa bermain dan bertarung dengan orang-orang seperti ini. Hanya berbicara seperti ini yang bisa saya lakukan," amuk Gomez, pada sesi jumpa pers usai laga, Rabu (24/10), seperti dilansir bobotoh.id (24/10/2018).
Gomez tak mempersoalkan jika kekalahan beruntun Maung Bandung murni dari permainan di atas lapangan. Namun, yang jadi masalah adalah hasil akhir pertandingan sudah ditentukan di dalam ruangan sebelum laga dimulai.
"Saya tahu mereka tidak mau Persib juara, tapi bukan begini caranya. Saya pastikan Persib juara, tapi bukan seperti ini caranya, karena pemain saya berjuang keras di lapangan setiap saat," imbuhnya.
Kinerja wasit di Liga 1 juga selalu mendapat sorotan Gomez, tak peduli meski saat itu timnya meraih kemenangan. Baginya, pertandingan yang adil dan bersih jauh lebih penting, terlepas dari hasil akhirnya.
Selama menukangi Persib musim ini, Gomez hanya baru sekali saja menemukan pertandingan yang benar-benar dipimpin pengadil lapangan proporsional, yakni saat Maung Bandung bertandang ke markas Persebaya Surabaya di putaran pertama lalu.
"Itu jadi pertanyaan saya, kenapa? Saya tidak mengerti. Saya harus meneruskan ini tapi manajemen tidak berjuang. Hanya kita yang berjuang di lapangan. Wasit baik atau buruk, tetapi yang saya pedulikan hanya pertandingan yang bersih," cecarnya lagi.
Satu fakta yang membuat Gomez heran adalah setiap pelanggaran yang dilakukan para pemain Persib selalu berujung kartu. Selama puluhan tahun malang melintang bermain dan menangani klub-klub top dari berbagai liga di belahan bumi, pelatih 61 tahun itu justru baru pertama kali menemukan fenomena 'ajaib' seperti ini.
"40 tahun saya berkarir, baik di Spanyol atau di tempat lain, saya belum pernah lihat sepakbola sebobrok di Indonesia. Di tempat saya juga saya tidak begitu baik, tapi saya tidak menemukan hal seperti ini," keluhnya.
Sejauh ini belum ada tanggapan dari Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, yang menjadi sosok vokal dari PSSI selaku asosiasi sepakbola tertinggi tanah air.