Kunjungan Calon Presiden Prabowo Subianto ke Pandeglang mendapat hambatan dari pemerintah lokal setempat. Namun sebagai prajurit ia tak mundur menghadapi tuntangan ini. Walhasil acaranya lancar dan mendapat sambutan luar biasa di Pandeglang.
Adalah wanita Bupati pertama di Pandeglang bernama Irna Narulita yang melarang helikopter Prabowo mendarat di lapangan Pandeglang agar cepat bertemu warga. Tapi apa boleh buat karena dilarang terpaksa heli mendarat di kota Serang dan melanjutkan perjalanan darat 20 kilometer.
Alasan Irna melarang heli Prabowo karena sesuai undang-undang bahwa fasilitas negara dilarang untuk kampanye. Entah masuk akal atau tidak alasan ini tetapi itulah yang ia katakan kepada panitia ketika minta izin.
Diberitakan wartakota.com (20/3/2019) Bupati Irna menjelaskan, secara pribadi dirinya memang ke pasangan Jokowi-Ma'ruf, namun sebagai bupati, dirinya harus menegakkan aturan.
"Saya enggak lihat 01 atau 02 walaupun pribadi saya ke Jokowi, tapi saya tidak lihat ke sana. Saya lihat sebagai bupati, sebagai kepala daerah yang menggulirkan kebijakan itu untuk semua pihak. Para caleg parpol apa pun itu, maupun suami saya atau parpolnya enggak bisa jika mau kampanye di situ," katanya (Wartakota, 20/3/2019).
Sebagai Bupati Irna tampaknya harus bersikap netral. Dengan pengakuannya sebagai pendukung Jokowi – Maruf Amin dan melarang heli Prabowo mendarat di wilayahnya, menunjukkan bahwa ia berpihak. Apapun alasnnya bisa dibuat sebanyak mungkin, namun larangan itulah yang mungkin publik tidak bisa diterima.
Justru akan sangat terhormat jika sang Bupati membantu kehadiran tamunya yang akan bertemu warganya, toh pilihan ada pada masing-masing. Celakanya kalau nanti yang jadi adalah Prabowo, maka larangan heli mendarat akan jadi catatan khusus. Irna narulita akan malu sendiri.