Pada Kamis (14/3) Bahar bin Smith kembali menjalani sidang di pengadilan atas kasus penganiayaan dua orang remaja. Bahar merasa bahwa apa yang dialaminya merupakan bentuk ketidakadilan. Ia pun sempat mengancam presiden Joko Widoo alias Jokowi.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menanggapi ancaman Bahar. Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding mengatakan bahwa ancaman yang dilontarkan oleh Bahar justru menunjukkan bagaimana karakter dai asal Manado tersebut. Karding menilai bahwa Bahar bukanlah seorang tokoh agama yang layak dijadikan panutan.
"Itu menunjukkan," kata Karding. "Habib Bahar bukan seorang tokoh agama yang cukup matang dan patut diikuti."
Ancaman tersebut menunjukkan seolah-olah Bahar ingin membalas dendam kepada Jokowi. Padahal menurut Karding, Jokowi tidak memiliki kaitan dengan kasus tersebut. Ia menegaskan bahwa jika Bahar harus dipenjara itu murni karena kesalahan yang diperbuatnya.
"Orang tidak dibenarkan memiliki dendam kepada orang lain," tegas Karding. "Apalagi orang yang dituju itu nggak ada hubungannya dengan masalah dia. Dia dipenjara karena kelakuannya sendiri."
Bahar didakwa atas kasus penganiayaan dua orang remaja. Atas perbuatannya itu, ia dijerat pasal berlapis yakni Pasal 333 ayat 1 dan/atau Pasal 170 ayat 2 dan/atau Pasal 351 ayat 1 juncto Pasal 55 KUHP. Dalam dakwaan yang dibacakan oleh Kejaksaan Negeri Cibinong, Bahar didakwa telah melakukan penganiayaan tersebut di area pondok pesantren miliknya, Tajul Alawiyyin.
Adapun sebab Bahar melakukan penganiayaan ini karena dirinya geram lantaran salah satu dari dua remaja tersebut mengaku-aku sebagai dirinya. Ia kemudian meminta santrinya untuk mencari korban. Tak hanya dianiaya, dua korban tersebut juga diminta berkelahi.
Sebelumnya, nama Bahar sempat mencuat beberapa waktu lalu lantaran ceramahnya yang kontroversial. Dalam ceramah itu, ia melontarkan ujaran kebencian yang ditujukan ke Jokowi.
Bahar dilaporkan oleh Jokowi Mania dan juga Cyber Indonesia. Adapun video ceramahnya yang sudah viral itu kemudian dijadikan barang bukti untuk laporan.
SUMBER