Bicara soal PT Freeport Indonesia, rasanya tak jauh dari kesan miris bagi Indonesia karena sudah sejak lama dikuasai oleh asing. Pada era pemerintahan Jokowi, kali ini kita patut lega dan sedikit tersenyum. Pasalnya saham PT. Freeport Indonesia yang selama ini dikuasai oleh asing, kini telah direbut Indonesia sebesar 51 persen setelah sebelumnya hanya memiliki 9,36 persen saja.
Upaya divestasi saham PT Freeport Indonesia yang sudah diperjuangkan pemerintah Indonesia sejak beberapa tahun belakangan ini akhirnya membuahkan hasil. PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) berhasil mengakuisisi 51% saham Freeport Indonesia. Kesepakatan itu ditandai dengan penandatanganan Head of Agreement oleh CEO Freeport-McMoRan, Richard Adkerson dan Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin.
Bagaimana komentar Adkerson dengan hal ini?
Adkerson mengatakan, kesepakatan tersebut sangat penting untuk kelanjutan PT Freeport Indonesia. Menurutnya, dengan perjanjian pendahuluan ini maka proses perpanjangan hak operasi PT Freeport yang habis pada 2021 semakin jelas.
Dimana pemerintah akan memberikan 2x10 tahun dengan waktu maksimal sampai 2041.
"Hari ini saya anggap sebagai hari yang sangat penting bagi kita semua. Perpanjangan akan mengamankan masalah investasi bernilai miliaran dolar yang akan memberikan kepastian bagi pemegang saham PTFI, termasuk Inalum, pekerja kami, masyarakat setempat, pemasok kami, kontraktor kami dan semua pemangku kepentingan," tutur Adkerson di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (12/7).
Selain itu, Adkerson juga menyatakan bahwa Freeport tetap berkomitmen untuk terus beroperasi dengan standar tertinggi, bertanggung jawab untuk melindungi lingkungan, serta menghasilkan manfaat maksimal bagi masyarakat Indonesia.
"Saya pikir hari ini adalah langkah yang sangat positif, kami telah bekerja sangat beberapa bulan terakhir untuk memenuhi instruksi Presiden Joko Widodo kepada kami untuk menemukan win-win solution," tuntas Adkerson.