Tidak disangka, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menyebut Presiden Joko Widodo memperoleh informasi yang benar perihal penggunaan propaganda ala Rusia oleh pihak yang berkontestasi dalam Pemilu 2019. Jokowi diyakini memperoleh informasi dari banyak pihak mengenai hal itu.
Sebelumnya Presiden Jokowi menyampaikan sinyalemen kampanye gaya propaganda Rusia menjelang Pilpres 2019 ini. Ia ungkapkan hal itu di Semarang belum lama ini. Propaganda Rusia yang Ia maksud adalah semburan Fitnah yang besar-besaran diblowup dan terus menerus. Menurutnya semua itu adalah gaya propaganda Rusia.
Atas tuduhan itu, BPN termasuk Fadli Zon membantah keras dan meminta Jokowi membuktikannya. Ia bilang BPN tidak pakai gaya rusia dalam berkampanye.
Namun Polri ternyata memiliki data tersendiri. Jika benar ada cara dan oknum Rusia di BPN, Fadli Zon harus hati-hati nih karna urusan bisa panjang.
Sebagaimana CNN Indonesia menulis, Pernyataan tersebut diutarakan oleh Direktur Penyidikan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri Brigadir Jenderal Rachmad Wibowo dalam konferensi nasional yang dihelat Imparsial dan Fahmina Institute di Hotel Aryaduta, Jakarta, Jumat (15/2).
"Kami yakin presiden menerima informasi yang benar mengenai hal ini," kata Rachmad dikutip cnnindonesia.com (15/2).
Rachmad tidak menyebut secara gamblang pihak yang menggunakan propaganda Rusia untuk kepentingan politik selama kampanye Pemilu 2019 berjalan. Baik itu peserta pilpres atau pileg.
Dia hanya mengatakan bahwa Jokowi mendapat informasi yang banyak mengenai hal itu. Dengan kata lain, tidak asal memperoleh informasi. Rachmad menjelaskan fenomena penggunaan propaganda yang dimaksud Jokowi memang mirip dengan yang terjadi di beberapa negara.