Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) turut mengkritisi kebijakan pemerintahan di bawah komando Joko Widodo, dalam 4 tahun terakhir. Terutama soal ekonomi dan keadilan.
Saat blusukan menemui warga Kampung Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, AHY di antaranya menilai saat ini daya beli masyarakat semakin menurun dan berpotensi menurunkan kesejahteraan rakyat.
"Urusan daya beli masyarakat, terasa tidak di Jakarta? Penghasilan kita enggak ke mana-mana. Ada yang berkurang malah. Harga-harga naik, tidak match, tidak cocok. Harusnya kalau harga naik, penghasilan kita semakin tinggi pula," tutur AHY di lokasi, Kamis (14/3).
AHY kemudian bercerita pengalamannya saat menemui seorang pedagang di Pasar Cipulir bernama Nasril yang ditemuinya sebelum ke Kampung Ulujami. Saat itu, Nasril curhat ke AHY bahwa penjualannya menurun secara signifikan karena daya beli masyarakat yang menurun.
Kedua, AHY menyebut lapangan kerja yang kian sulit didapatkan, dan merupakan imbas dari keadaan perekonomian Indonesia saat ini.
"Di sana sini banyak mendengar keluhan masyarakat terkait dengan sulitnya mencari kerjaan yang layak akhir ini. Lapangan kerja ini tidak bisa didapatkan dengan mudah. Ini juga sangat tergantung pada kondisi ekonomi kita di beberapa daerah," terangnya.
Selanjutnya, AHY juga menyinggung soal keadilan hukum yang tidak berkeadilan. Ia menilai akhir-akhir ini muncul ketidakadilan dalam menyelesaikan persoalan hukum di Indonesia.
"Ini juga terkait dengan masalah keadilan. Keadilan di negeri ini patut kita pertanyakan. Pertama, keadilan di muka hukum. Jangan yang kuat selalu menang, yang lemah selalu kalah. Jangan penegakan hukum itu tumpul ke atas tajam ke bawah," jelasnya.
Dan terakhir, AHY menyebut Indonesia yang semakin terpecah belah karena perbedaan pandangan politik. Ia menilai perpecahan ini tak perlu terjadi karena Indonesia adalah satu.
"Kita harus memiliki keprihatinan bangsa kita makin lama makin terbelah. Polarisasi makin kental hanya karena urusan politik. Antara Islam, non-Islam, antara sesama Islam juga dibentur-benturkan. Sedih enggak? Sedih," pungkasnya.